Afrika sebenarnya negara produsen madu yang berkualitas, dan masyarakat Afrika sudah lama mengenal madu sebagai sebuah produk terunggul. Masyarakt Mesir dan Assyria menjadikan madu sebagai obat penyembuh luka dan batuk. Anggapan itu terkait keampuhan madu yang mencairkan dahak dan melegakan tenggorokan. Madu juga dianggap sebagai sumber nutrisi, makanan bergizi yang menyehatkan dan kaya akan karbohidrat, protein, lipid, enzim dan vitamin.
Satu sendok madu mengandung 60 kalori, 11 gram karbohidrat, 1 mg kalsium, 0,2 mg zat besi, 0,1 mg vitamin B dan 1 mg vitamin C. Sekarang, madu sudah dipasarkan secara meluas ke kalangan masyarakat Afrika.
Merunut pada sebuah studi yang dilakukan di Afrika Barat, penyembuhan luka pada wanita setelah menjalani vulvectomy (operasi pada vagina) akibat kanker vagina, memakan waktu lebih cepat dengan konsumsi madu. Pemanfaatan madu juga disarankan para medis untuk mengurangi bau busuk akibat borok pada orang yang menderita penyakit kusta.
Sub spesies Afrika terdiri dari Apis mellifera scutellata, capensis, monticola, sahariensis, intermissa, adansonii, unicolor, lamarkii, litorea, nubica dan Apis mellifera jemenetica. Dengan hutan yang masih terhampar luas, Afrika menjadi salah satu produsen madu yang berkualitas dan siap bersaing dengan madu asal Amerika dan Australia untuk dipasarkan di kawasan Uni Eropa.
Di Amerika, lebah madu yang dominan dikembangkan masih sebatas Apis mellifera, --jenis lebah impor dari Eropa. Lebah ini diklasifikasikan pertama kali oleh Linnaeus pada tahun 1758 dengan menyebar dari Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Indonesia dan Australia. Lebah yang cepat beradaptasi dengan lingkungan ini sudah banyak dibudidayakan oleh para peternak asal Amerika Serikat.
Saat ini perkembangan madu di benua Amerika cukup pesat. Brasil dan Meksiko merupakan negara produktif pengekspor madu. Di Meksiko, koloni lebah digunakan untuk membantu polinasi atau persarian atau penyerbukan, --pemindahan tepung sari (pollen) ke putik (stigma) bunga suatu pohon yang dilakukan lebah selama proses pembuahan (fertilasi).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar