Teknik budidaya lebah modern tidak menggunakan glodok yang terbuat dari batang pohon kelapa. Petani lebih sering memakai stup. Stup merupakan tempat (kotak) tinggal koloni lebah yang terbuat dari kayu dengan ketebalan 2 cm. Kayu yang digunakan sebaiknya tidak berbau, tahan lama dan mudah didapat. Ukuran panjang stup 50 cm, lebar 40 cm dan tinggi 26 cm. Di dalam stup terdapat frame yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sarang sepanjang 48 cm, lebar 3 cm dan tinggi 23 cm. Dengan bentuk sarang seperti ini, pemeriksaan koloni dan sisiran mudah serta bisa dilakukan setiap saat.
Lalu, disediakan fondasi sarang, penyekat ratu, kurungan ratu, mangkokan ratu dan bingkai stimulasi yang bertujuan mempercepat pembangunan sarang. Fondasi sarang dilekatkan pada frame. Adapun penyekat ratu digunakan untuk menahan ratu agar tidak naik ke kotak di atas atau kabur. Kurungan ratu digunakan untuk melindungi ratu atau mengenalkan ratu kepada koloni. Mangkokan ratu digunakan untuk menempatkan calon-calon ratu baru. Sarang yang baik dilengkapi bingkai stimulasi untuk digunakan sebagai wadah makanan tambahan ketika paceklik.
Selain itu dibutuhkan pengasap (smoker), masker, pengungkit, sarung tangan dan sikat lebah. Pengasap digunakan untuk menjinakkan lebah saat sisiran diangkat. Masker dan sarung tangan berguna melindungi kulit dari serangan lebah. Pengungkit untuk mengangkat sisiran yang melekat ke stup. Sikat lebah digunakan untuk menghalau lebah pada sisiran ketika dipanen.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Saya berminat , bagaimana mendapatkannya..
BalasHapusThanks
Irwan Efendi
0812 6254 234
Jl. Tano Bato Depan Gg. Surya
Padang Sidimpuan
Sumatera Utara