Kamis, 20 Desember 2007

H. Cara Menyimpan Madu

Teknik atau cara menyimpan madu menjadi jembatan untuk mengetahui satu kualitas madu. Madu sebenarnya tidak mudah rusak kecuali madu sintetik. Madu bisa bertahan sampai tahunan bahkan ratusan tahun. Namun untuk menjaga kualitas, kandungan vitamin dan zat lain yang dibutuhkan manusia, madu harus disimpan secara benar.
Madu disimpan di tempat yang kering (tidak lembab) dan tertutup agar tidak bereaksi dengan lingkungan sekitar. Sebab, madu bersifat hidroskopis (menarik air). Madu yang keluar dari sel sarang jika disimpan di tempat terbuka akan masuk air sehingga kadar air bisa bertambah. Tidak dibenarkan madu disimpan dalam lemari es.
Zat gula yang terkandung dalam madu menyebabkan munculnya sifat hidroskopis. Kandungan fluktosa lebih larut dalam air dibanding glukosa. Madu yang berkadar air tinggi mengalami fermentasi sehingga keawetan berkurang dan menghasilkan alkohol. Suhu optimum untuk menyimpan madu, sekitar 110 C. Namun pada suhu 210–270 C (suhu kamar) bisa disimpan dalam wadah kaca kedap udara.
Tempat menyimpanan madu harus terhindar dari sinar matahari atau cahaya lain agar zat anti bakteri tidak mudah rusak. Zat besi dalam madu biasanya siap teroksidasi dengan warna madu yang teroksidasi jadi lebih gelap. Proses ini mengurangi manfaat dan khasiat madu.
Juga tidak baik bila madu ditempatkan di lemari es karena bisa membeku. Tapi ada jenis madu yang membeku akibat pengaruh enzim. Seperti di Rusia, orang konsumsi madu beku, dan tanpa mengurangi kandungan yang dimiliki. Penyimpanan madu tidak boleh memakai wadah yang terbuat dari besi atau logam agar terhindar dari reaksi kimia antara wadah dan asam organik dalam madu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar